Thursday, March 15, 2012

Malin Kundang

A long time ago,in a small village near the beach in west Sumatera, there lived a woman and her son, Malin Kundang. Malin Kundang’s father had died when he was a baby, and he had to live hard with his mother. Malin Kundang was a healthy, diligent, and strong child. He usually went to the sea to catch fish, and brought it to his mother, or sold it in the town. One day, when Malin Kundang was sailing as usual, he saw a merchant’s ship which was being hijacked by a small band of pirates. With his braveness and power, Malin Kundang defeated the pirates. The merchant was so happy and asked Malin Kundang to sail with him. Malin Kundang accept it. Many years later, Malin Kundang became a wealthty merchant, with a huge ship, loads of trading goods, many ship crews, and a beautiful wife. In his journey, his ship landed on a beach. The villagers recognize him, and the news spread out fast in the town : Malin Kundang became a rich man and now he is here. His mother, in deepful sadness after years of separated, rushed to the beach to meet her beloved son again. When the mother came, Malin Kundang, in front of his well dressed wife, his crew and his own parents in law, denied to meet that old poor and dirty woman. For three time she begged Malin Kundang and for three times yelled at him. At last, Malin Kundang said to her,”Enough, old woman! I have never had a moher like you, a dirty and ugly peasant!” Then he ordered his crews to set sail. Enraged, she cursed Malin Kundang that he would became a stone if he didn’t apologized. Malin Kundang just laughed and set sail. In the quiet sea, suddenly a thunderstorm came. His huge ship was crashes and it was too late for Malin Kundang to apologize. He was thrown by the wave out of his ship, fell on a small island, and suddenly into stone. Translate : Malin Kundang Pada jaman dahulu kala, di sebuah desa kecil dekat pantai di Sumatera barat, hiduplah seorang wanita dan anaknya, Malin Kundang. Ayah Malin Kundang telah meninggal ketika ia masih bayi, dan Malin Kundang harus hidup keras bersama ibunya. Malin Kundang adalah anak yang rajin, sehat, dan kuat. Dia biasanya pergi ke laut untuk menangkap ikan, dan membawanya pulang kepada ibunya, atau dijual di kota. Suatu hari, ketika Malin Kundang sedang berlayar seperti biasa, ia melihat sebuah kapal pedagang yang sedang dibajak oleh sekelompok kecil bajak laut. Dengan keberanian dan kekuatannya, Malin Kundang mengalahkan para bajak laut itu. Saudagar itu begitu bahagia dan meminta Malin Kundang untuk berlayar bersamanya. Malin Kundang menerimanya. Bertahun-tahun kemudian, Malin Kundang menjadi seorang pedagang yang sukses, dengan kapal besar, banyak barang dagangan, banyak awak kapal, dan istri yang cantik. Dalam perjalanannya, kapalnya berlabuh di pantai. Para penduduk desa mengenal dia, dan berita menyebar cepat di kota: Malin Kundang menjadi orang kaya dan sekarang dia ada di sini. Ibunya, dalam kesedihan yang dalam setelah bertahun-tahun terpisah, bergegas ke pantai untuk bertemu putra kesayangannya lagi. Ketika ibunya datang, Malin Kundang, di depan istrinya berpakaian bagus, kru dan orangtuanya sendiri, membantah bertemu wanita tua miskin dan kotor. Sebanyak tiga kali ia memohon kepada Malin Kundang dan selama tiga kali pula ia berteriak padanya. Akhirnya, Malin Kundang berkata kepadanya, "Cukup, perempuan tua! Saya tidak pernah memiliki ibu seperti mu, seorang petani kotor dan jelek!". Lalu ia memerintahkan kru kapal untuk berlayar. Ibunya marah, ia akan mengutuk Malin Kundang menjadi batu jika dia tidak meminta maaf. Malin Kundang hanya tertawa dan bersiap-siap untuk berlayar. Di laut yang tenang, tiba-tiba badai datang. Kapal besar Nya terhempas dan itu terlalu terlambat untuk Malin Kundang untuk meminta maaf. Ia dilemparkan oleh gelombang keluar kapalnya, jatuh pada sebuah pulau kecil, dan tiba-tiba menjadi batu. Answer the following questions based on the text above! 1. What was the story about? 2. Where did the story comes from? 3. When Malin Kundang’s father had passed away? 4. Who was hijacked the merchant’s ship? 5. Why did the merchant asked Malin Kundang to sail with him? 6. How many times Malin Kundang’s mother yelled at him? 7. What was Malin Kundang say to his mother? 8. What was she say, if malin kundang didn’t apologize? 9. How did Malin Kundang cursed into stone? 10. What lesson can you learn from the story?

No comments:

Post a Comment