Apresiasi berasal dari bahasa latin,apreciatoyang berarti “mengindahkan”atau menghargai.Berarti apresiasi sastra adalah penghargaan terhadap karya sastra.Munculnya penghargaanyang positif terhadap karya sastra merupakan manifestasi dari adanya pengetahuan tentang sastra,sejumlah pengamalan emosional,dan penajaman kognitif di bidang sastra ,serta pengalaman ketrampilan bersastra,baik secara reseptif maupun secara produktif.Hal tersebut sejalan dengan pendapat Disick yang menyatakan bahwa “aspek apresiasi yang berkaitan dengan sikap penghargaan atau nilai berada pada domain efektif merupakan tingkatan terakhir yang dapat dicapai ,pencapaiannya memerlukan waktu yang sangat panjang serta prosesnya berlangsung terus setelah pendidikan formal berakhir”(dalam Wardani,1981:1)
Menurut S.Effendi(1980:24),apresiasi sastra adalah suatu kegiatan menggauli sastra dengan sungguh-sungguh hingga tumbuh pengertian,penghargaan,kepekaan pikiran kritis,dan kepekaan yang baik terhadap cipta rasa.Pendapat S.Effendi tersebut sejalan dengan pendapat Squire dan Taba(dalam Aminuddin,1987:34)yang menyatakan bahwa “apresiasi sastra mengandung tiga unsur,yaitu aspek kognitif,aspek emotif,dan aspek evaluatif”.Aspek kognitif sejalan pengertian,aspek emotif sejalandengan kepekaan perasaan,dan aspek evaluatif berkaitan dengan kepekaan pikiran perasaan dan penghargaanyang positif.
Lalu apakah yang dimaksud pengertian,penghargaan,kepekaan pikiran kritis,dan kepekaan perasaan?Pertama,pengertian berkaitan dengan pehaman tentang teori-teori dasar sastra ,seperti pengertian puisi dan unsur-unsur instrinsik prosa.Kedua,penghargaan berkaitan dengan sikap pandangan positif terhadap sastra bahwa sastra memiliki nilai-nilai positif yang bermanfaat bagi penjernihan batin,peningkatan harkat kehidupan individual-sosial.Ketiga,kepekaan pikiran kritis berkaitan dengan kemampuan memahami dan mengungkapkan sintetis tentang makna atau nilai-nilai yang dikandung suatu karya sastra setelah mengadakan analisis yang teliti,seksama dan menyeluruh.Adapun kepekaan perasaan berkaitan dengan kemampuan menikmati dan menampilkan nilai-nilai keindahan yang terkandung dalam karya sastra,misalnya rasa senang tidak senang,berkenaan dengan cerita dan tokoh,perasaan takut dan kecewa,dan kagum berkenaan dengan gambaran peristiwa dalam cerita yang tergambar dalam ekspresi wajah.
Berdasarkan pengertian –pengertian yang disampaikan diatas,dapat disimpulan bahwa apresiasi sastra adalah serangkaian kegiatan bermain dengan sastra sehingga tumbuh pemahaman ,penghargaan,kepekaan pikiran kritis,kepekaan perasaan yang baik bagi anak,terhadap karya sastra anak-anak.Sedangkan sastra anak-anak merupakan karya yang dari segi bahasa memiliki nilai estetis dan dari segi isi menganung nilai-nilai yang dapat memperkaya pengalaman ruhani bagi kalangan anak-anak.Secara konseptual,sastra anak-anak tidak jauh berbeda dengan sastra orang dewasa.Keduanya sama berada pada wilayah sastra yang meliputi kehidupan dengan segala perasaan,pikiran dan wawasan kehidupan.Yang membedakannya hanyalah dalam hal fokus pemberian gambaran kehidupan yang bermakna bagi anak yang diurai dalam karya tersebut.Sastra(dalam sastra anak-anak)adalah bentuk kreasi imajnatifdengan paparan bahasa tertentu yang menggambarkan dunia rekaan,menghadirkan pemahaman dan pengalaman tertentu dan mengandung nilai estetika tertentu yang bisa dibuat oleh orang dewasa ataupun anak-anak. Menurut Sochan dkk(1994:225)membagi pengertian sastra anak menajadi dua bagian,yaitu:
Pertama,sastra anak-anak adalah sastra yang ditulis oleh pengarang yang usianya remaja atau dewasa yang isi dan bahasanya mencerminkan corak kehidupan dan kepribadian anak.
Kedua,sastra anak-anak adalah sastra yang ditulis oleh pengarang yang usianya masih tergolong anak-anak yang isi dan bahasanya mencerminkan corak kehidupan dan kepribadian anak.
Apakah sastra anak sastra yang ditulis oleh orang dewasa yang ditujukan untuk anak-anak atau sastra yang ditulis anak-anak untuk kalangan mereka sendiri tidaklah perlu ipersoalkan.Huck(1987)mengemukakan bahwa siapapun yang menulis sastra anak-anak tidak perlu dimasalahkan asalkan dalam penggambarannya ditekankan dalam kehidupan anak yang memiliki nilai kebermaknaan bagi mereka.
Dalam kenyataannya,pengertian sastra anak tidak itu saja.Berikut ini adalah pengertian sastra anak-anak dari berbagai pandangan:
Endraswara(2005:2007)mengungkapkan bahwa sastra anak merupakan “wajah sastra “yang fokus utamanya demi perkembangan anak.Didalamnya mencerminkan liku-liku kehidupan yang dapat dipahami oleh anak,melukiskan perasaan anak,dan menggambarkan pemikiran-pemikiran anak.Sastra anak hendaknya memiliki nilai-nilai tertentu yang dapat berpengaruh demi perkembangan kejiwaan anak.Sejalan dengan pendapat Edraswara,Norton(1993) mengungkapkan bahwa sastra anak-anak adalah sastra yang mencerminkan perasaan dan pengalaman anak-anak melalui pandangan mereka.
Berbeda dengan pengertian sastra anak yang diungkapkan oleh Norton, Hunt( dalam Witakania:2008)medefinisikan sastra anak-anaksebagai buku bacaan yang dibaca oleh,yang secara khusus cocok untuk dan yang secara khusus pula memuaskan sekelompok anggota yang kini disebut anak.Jadi,sastra anak adalah buku bacaan yang sengaja ditulis untuk dibaca anak-anak.Isi buku tersebut harus sesuai dengan minat dan dunia anak-anak ,sesuai dengan tingkat perkembangan emosional dan intelektual anak,sehingga dapat memuaskan mereka.
Pramuki(2000) mengungkapkan bahwa sastra anak-anak adalah karya sastra(prosa,puisi,dan drama) yang isinya mengenai anak-anak.Sesuai kehidupan, kesenangan,sifat-sifat dan perkembangan anak-anak.Seain itu Wahidin(2009),menyatakan sastra anak sebagai karya sastra yang secara khusus dapat dipahami oleh anak-anak dan berisi tentang dunia yang akrab dengan anak-anak,yaitu anak yang berusia 6-13 tahun.
Dari pendapat-pendapat tentang pengertian sastra anak-anak diatas,dapat dikatakan bahwa sastra anak-anak adalah suatu karya sastra yang bahasa dan isinya sesuai perkembangan usia dan kehidupan anak ,baik ditulis oleh pengarang yang sudah dewasa,remaja,atau oleh anak-anak itu sendiri.Karya sastra yang dimaksud bukan hanya yang berbentuk puisi dan prosa,melainkan juga dalam bentuk drama.
Tingkatan Apresiasi Sastra
Adapun tingkatan apresiasi sastra ,Wardani(1981)membagi tingkatan apresiasi sastra menjadi empat tingkatan,yaitu:
1. Tingkat menggemari,yang ditandai oleh adanya rasa tertarik terhadap
buku-buku sastra serta keinginan membacanya dengan sungguh-sungguh,anak melakukan kegiatan kliping sastra secara rapi,atau membuat koleksi pustaka mini tentang karya sastra dari berbagai bentuk.
2. Tingkat menikmati,yaitu mulai dapat menikmati cipta sastra karena mulai tumbuh pengertian,anak dapat merasakan nilai etetis saat membaca puisi anak-anak atau menonton dram anak-anak.
3. Tingkat mereaksi,yaitu mulai ada keinginan untuk menyatakan pendapat tentang cipta sastra yang dinikmati,misalnya menulis sebuah resensi dan berdebat dalam suatu diskusi sastra secara sederhana.
4. Tingkat produktif,yaitu mulai ikut menghasilkan cipta sastra diberbagai media masa,seperti Koran,majalah,atau majalah dinding sekolah yang tersedia baik dalam bentuk puisi,prosa,dan drama.
Berbeda dengan P.Suparman(Tarigan,2000)membagi tingkatan apresiasi sastra menjadi lima tingkatan ,yaitu:
a. Tingkat penikmatan,misalnya menikmati menonton drama,membaca cerita,atau membaca puisi
b. Tingkat penghargaan,misalnya memetik pesan positif dalam cerita mengagumi suatu karya sastra meresapkan nilai-nilai humanistik dalam jiwa,menghayati amanat yang terkandung dalam puisi yang dibacanya.
c. Tingkat pemahaman,misalnya mengungkapkan pesan-pesan yang terkandung dalam karya satra setelah menganalisis unsur instrinsik-ekstrinsiknya,baik karya puisi,prosa maupun drama anak-anak
d. Tahapan penghayatan,misalnya mengubah bentuk karya sastra tertentu kedalam bentuk lainnya(paraphrase).
e. Tingkat implikasi ,misalnya mengamalkan isi sastra,mendayagunakan hasil apresiasi sastra untuk kepentingan peningkatan harkat kehidupan.
Jenis Sastra Anak- anak
Sastra anak-anak dibagi kedalam bebrapa jenis,yaitu: fiksi, nonfiksi, puisi, sastra tradisional, dan komik. Menurut Framuki(2007), sastra anak-anak yang bersifat imajinaif dapat dibagi atas tiga macam, yaitu: puisi, prosa, dan drama. Berdasarkan pendapat tersebut, sastra anak-anak dibagi menjadi tiga, yaitu:
a.Puisi
Sudjiman(dalam Nadeak:1985:7)menyatakan bahwa puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama,matra,rima,serta penyusunan larik dan bait.Sejalan dengan pendapat Sudjiman,Ralp Waldo Emmerson mengatakan puisi adalah mengajarkan sebanyak-banyaknya dengan kata yang sedikit-dikitnya .Sedangkan Mattew Arnold mengatakan bahwa puisi adalah satu-satunya cara yang paling indah, impresif,dan paling efektif mendendangkan sesuatu(dalam Situmorang :1981:9).Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa puisi adalah karya sastra yang berbentuk untaian bait demi bait yang relative memperhatikan irama dan rima sehingga sungguh indah dan efektif didendangkan dalam waktu yang relatif singkat dibanding dengan karya sastra lainnya.
Waluyo(1987)mengolompokkan puisi berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi yang hendak disampaikan ,yaitu:
1.Puisi Naratif
Puisi naratif adalah puisi yang isinya berupa cerita.Penyair menyampaikan gagasannya dalam bentuk puisi dengan cara naratif yang di dalamnya terdapat pelaku yang berkisah. Misalnya penggalan puisi di bawah ini:
DESAKU
Nurfikri
Hagu
Sebuah nama selalu merdu
Ditelingaku
Setiap waktu
Alammu
Nyiurmu
Pantaimu
Memanggil daku selalu
Untuk tidak jauh dari sisimu
. . . .. .. . . . . . . .(dikutip dalam pedoman rakyat,2002 oleh Nurfikri)
2.Puisi lirik
Puisi lirik adalah puisi yang mengungkapkan gagasan pribadinya dengan cara tidak bercerita. Puisi lirik dapat berupa pengungkapan pujaan terhadap seseorang. Misalnya penggalan puisi dibawah ini:
R.A KARTINI
Engkau pendekar bangsa
Pahlawan wanita Indonesia
Engkau korbankan jiwa dan raga
Engkau lahir di istana
Tiada kurang satu apapun
Tapi kau tak terlena
Melihat kaummu menderita
. . . . . . . . . .(Herni Maya Sari,Kelas V SD 042 Balikpapan)
3.Puisi deskriptif
Puisi deskriptif adalah puisi dimana penyair mengungapkan gagasannya dengan cara melukiskan sesuatu untuk mengungkapkan pesan,peristiwa,pengalaman menarik yang pernah dialaminya.Misalnya penggalan puisi yang menggambarkan keindahan alam berikut:
ALAM YANG INDAH
Lenny Ch.M
Sungguh indah alam
Ciptaan Tuhan
Hewan,Burung,Ikan
Tumbuh-tumbuhan
Bintang dan Bulan
Segenap Tata Surya
Memuji Tuhan
. . . . . . . . . . . .
b.Prosa
Surana(1984:105),mengungkapkan bahwa prosa adalah bentuk karangan sastra dengan bahasa biasa,bukan puisi,terdiri atas kalimat-kalimat yang jelas pula runtutan pemikirannya,biasanya ditulis satu kalimat setelah kalimat yang laindalam kelompok-kelompok yang merupakan alinea-alinea.
Pengertian prosa yang diungkapkan Surana diatas,saling melengkapi dengan pengertian prosa fiksi atau narasi,yang digambarkan oleh Aminuddin(2004:66),yaitu bahwa prosa fiksi adalah kisahan atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dalam pemeranan,latar serta tahapan dan rangakaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita.
Berdasarkan kedua pengertian diatas,dapat dikatakan bahwa prosa fiksi anak-anak adalah karya sastra yang tidak dibuat atas rangkaian bait demi bait,tetapi dibuat ats rangkaian paragraf demi paragraf dengan merangkaikan unsur-unsur seperti tempat,waktu,suasana,kejadian,alur,peristiwa,pelaku berdasarkan tema cerita tertentu yang diperoleh secara imajinatif.
Cullinan(1989)menyebutkan beberapa jenis prosa fiksi,antara lain:
1. Prosa fiksi sains
Prosa fiksi sains adalah cerita fiksi yang disusun dengan menekankan pada isi yang disampaikan.Isi yang disampaikan berupa pengetahuan atau bersifat factual.Namun demikian,isi yang faktual tersebut disusun dalam bentuk cerita fiksi dengan cara menentukan pelaku,latar dan alur.
2. Prosa fiksi realistik
Prosa fiksi realistik adalah cerita yang disusun dengan tujuan menyampaikan sesuatu yang mengandung nilai-nilai kehidupan yang logis,baik berkaitan dengan etika,moral,religius,dan nilai-nilai lainnya.Nilai-nilai tersebut diungkapkan dalam prosedur bercerita dengan menentukan tema,latar,alur,penokohan,sudut pandang,dan amanat yang ingin disampaikan.
3. Prosa fiksi imajinatif
Prosa fiksi imajinatif adalah cerita yang didalamnya menyajikan rangkaian peristiwa yang pelaku-palakunya hanya ada di dunia dalam dunia imajinasi pengarang ,tidak ada dalam dunia sehari-hari.
c.Drama
Menurut Surana(1984),drama adalah karangan prosa atau puisi yang berbentuk dialog dan keterangan laku untuk ditunjukkan diatas pentas .Sejalan dengan pengertian drama yang di ungkapkan Surana,Hermawan(1988:2),mengungkapkan pengertian drama yaitu bahwa drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action dihadapan penonton.
Jadi drama merupakan karya sastra yang dipakai sebagai medium pengungkapan gagasan atau perasaan melalui serangkaian dialog antarpelaku dan adegan,yang tujuan utamanya bukan untuk dibacakan secara estetis melainkan untuk dipertunjukkan.
Tema Sastra Anak- anak yang Baik
Perkembangan anak akan berjalan wajar dan sesuai dengan periodenya bila disuguhi bahan bacaan yang sesuai pula.Sastra yang akan disuguhkan pada anak harus mengandung tema yang mendidik,alurnya lurus dan tida berbelit-belit,menggunakan setting yang ada di sekitar mereka atau atau ada didunia mereka,tokoh dan penokohan mengandung peneladanan yang baik gaya bahasanya mudah dipahami,tapi mampu mengembangkan bahasa anak,sudut pandang orang yang tepat,dan imajinasi masih dalam jangkauan anak.(Puryanto:2008:2)
Sesuai dengan sasaran pembacanya,sastra anak dituntut untuk dikemas dalam bentuk yang berbeda dari sastra orang dewasa hingga dapat diterima anak dan dipahami mereka dengan baik.Sastra anak merupakan pembayangan atau pelukisan kehidupan anak yang imajinatif kedalam bentuk struktur bahasa anak.Sastra tentang anak bisa saja isinya tidak sesuai anak-anak ,tetapi sastra untuk anak sudah tentu sengaja dan disesuaikan untuk anak selaku pembacanya . (Puryanto:2008:2)
Sarumpet( dalam Puryanto,2008:3)mengataka persoalan-persoalan yang menyangkut masalah cinta yang erotis,kebencian,kekerasan dan prasangka,serta masalah hidup mati,tidak didapati sebagai tema dalam bacaan anak .Begitu pula bacaan yang mengenai perceraian penggunaan obat terlarang ataupun perkosaan merupakan hal yang dihindari dalam bacaan anak.
Dunia anak-anak yang berkisar antara masa kanak-kanak yang tumbuh menuju masa remaja ,diantara keluarga dan teman sebaya yang penuh dengan pengalaman pribadi membawa warna baru dalam dunia sastra anak-anak,khususnya pada cerita realistik.Cerita realistik sebagai salah satu jenis sastra anak-anak merupakan cerita yang sarat dengan isi yang mengarahkan pada prosespemahaman dan pengenalan diatas.Isi yang dimaksud tergambar dalam inti pokok tema-tema cerita yang diungkap.Tema-tema tersebut dapat dibagi dalam beberapa jenis,misalnya tema keluarga,hidup bersama orang lain,berteman dan penerimaan oleh teman bermain),tumbuh dewasa,mengatasi masalah-masalah manusiawi,dan hidup dalam masyarakat majemukyang memuat perbedaan individu dan kelompok.Masalah keluarga merupakan tema yang sangat dekat dengan kehidupan anak.Dalam keluarga,pribadi anak dilatih,mereka tumbuh seiring dengan pemahamannya akan cinta dan benci,takut dan berani,serta suka dan sedih.
Sifat Sastra Anak- anak
Sifat sastra anak-anak adalah imajinasi semata,bukan berdasarkan pada fakta.Unsur imajinasi ini sangat menonjol dalam sastra anak.Hakikat sastra anak harus sesuai dengan dunia dan alam kehidupan anak-anak yang khas milik mereka dan bukan milik orang dewasa.Sastra anak bertumpu dan bermula pada penyajian nilai dan imbauan tertentu yang dianggap sebagai pedoman tingkah laku dalam kehidupan(Wahidin,2009)
Menurut Davis(Endaswara ,2005:212)ada empat sifat sastra anak-anak,yaitu:
a.Tradisional,yaitutumbuh dari lapisan rakyat sejak zaman dahulu dalam bentuk mitologi,fable,dongeng,legenda ,dan kisah kepahlawanan yang romantis
b.Idealistis,yaitu sastra yang memuat nilai-nilai universal,dalam arti didasarkan hal-hal terbaik penulis zaman dahulu dan kini
c.Populer,yaitu sastra yang berisi hiburan,yang dapat menyenangkan anak-anak
d.Teoritis,yaituyang dikonsumsikan kepada anak-anak dengan bimbingan orang dewasa serta penulisannya dekerjakan oleh orang dewasa pula
Manfaat Sastra Anak- anak
Sebagai sebuah karya sastra sastra anak-anak menyajikan sesuatu bagi pembacanya yaitu nilai yang terkandung di dalamnya yang dikemas secara instrinsik maupun ekstrinsik .leh karena itu kedudukan sastra anak menjadi penting bagi perkembangan anak.Sebuah karya dengan penggunaan bahasa yang efektif akan membuahkan pengalaman yang estetik bagi anak.Penggunaan bahasa yang imajinatif dapat menghasilkan response-responsi intelektual dan emosional dimana anak akan merasakan dan menhayati peran tokoh dan konflik yang akan ditimbulkannya,juga membantu mereka menghayati keindahan ,keajaiban,kelucuan,kesedihan dan ketidakadilan.Anak-anak akan merasakan bagaimana memikul penderitaan dan mengambil resiko,juga akan ditantang untuk memimpikan berbaga mimpi serta merenungkan dan mengemukakan berbagai masalah mengenai dirinya sendiri,orang lain dan dunia sekitarnya.(Huck,1987)
Pengalaman bersastra diatas akan diperoleh anak dari manfaat yang dikandung sebuah karya sastra lewat unsur intrinsik didalamnya,yakni:
a.memberi kesenangan ,kegembiraan,dan kenikmatan bagi anak-anak
b.mengembangkan imajinasi anak dan membantu mereka mempertimbangkan dan memikirkan alam,kehidupan,pengalaman atau gagasan dengan berbagai cara
c.memberikan pengalaman baru yang seolah dirasakan dan dialaminya sendiri
d.mengembangkan wawasan kehidupan anak menjadi perilaku kemanusiaan
e.menyajikan dan memperkenalkan anak terhadap pengalaman universal
f.meneruskan warisan sastra
Selain unsur intrinsik diatas,sastra anak juga bernilai ekstrinsik yang bermafaat untuk perkembangan anak,terutama dalam hal perkembangan bahasa,perkembangan kognitif,perkembangan kepribadian,dan perkembangn sosial.Sastra yang diwujudkan untuk anak-anak,selain ditujukan untuk mengembangkan imajinasi,fantasi dan daya kognisi,yang akan mengarahkan anak pada pemunculan daya kreatifitas,juga bertujuan mengarahkan anak pada pemahaman yang baik tentang alam dan lingkungan serta pengenalan pada perasaan dan pikiran tentang diri sendiri dan orang lain.
No comments:
Post a Comment