Komposisi penduduk digunakan sebagai perencanaan pembangunan kependudukan sehingga dinamika penduduk bisa terdeteksi. Contoh : perhatikan penduduk di sekitar daerah tempat tinggalmu. Kamu akan menemukan bahwa mereka berbeda dalam hal umur dan jenis kelamin. Dari segi umur kamu dapat membedakan mana penduduk yang masih anak-anak dan penduduk yang sudah dewasa, serta penduduk yang sudah lanjut usia. Dari segi jenis kelamin kamu dapat menentukan mana laki-laki dan mana perempuan.
A. Piramida Penduduk.
Piramida penduduk menyajikan data kependudukan dalam dalam bentuk diagram batang yang menunjukkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Tersusun dari garis atau koordinat vertikal yang digunakan untuk menyatakan golongan umur. Jenis kelamin laki-laki disebelah kiri sedangkan golongan perempuan di sebelah kanan. Garis horizontal digunakan untuk menunjukkan jumlah.
1. Piramida berbentuk Segitiga (Limas).
Menggambarkan sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda atau berciri ekspansif. Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan susunan penduduk yang terus bertambah dengan pertumbuhan yang cepat. Piramida penduduk Indonesia termasuk kelompok ini.
2. Piramida Berbentuk Sarang Tawon (batu nisan).
Menggambarkan tingkat kelahiran yang lebih rendah dari tingkat kematian atau bersifat konstruktif. Penurunan tingkat kelahiran yang tajam menyebabkan pertumbuhan penduduk mengalami penurunan.keadaan ini mengakibatkan jumlah penduduk terus berkurang. Bentuk piramida ini jarang dijumpai di dunia, karena hanya terjadi pada negara-negara yang mengalami kemunduran jumlah penduduk. Contoh : piramida penduduk Jerman, Belgia dan Swiss.
3. Piramida Berbentuk Segi Empat.
Menggambarkan tingkat kelahiran yang hamoir sama dengan tingkat kematian atau bersifat stasioner. Pertumbuhan penduduk cenderung tetap. Piramida ini menunjukkan jumlah penduduk muda,dewasa,dan tua hampir sama. Contoh : bentuk piramida penduduk Jepang, dan Singapura serta beberapa negara yang tergolong maju.
B. Pentingnya Mengetahui Komposisi Penduduk.
1. Rasio Jenis Kelamin.
Rasio jenis kelamin merupakan angka perbandingn jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan.
Rasio Jenis Kelamin: x 100
Besar kecilnya rasio jenis kelamin di suatu wilayah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, rasio jenis kelamin (sex ratio birth), tingkat kematian antara penduduk laki-lakidengan perempuan, dan tingkat migrasi penduduk laki-laki dan perempuan.
2. Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio)
Penduduk tidak produktif menjadi tanggungan penduduk produktif.
a. kelompok umur muda ( 0-14 tahun )
b. kelompok umur muda ( 15-64 tahun )
c. kelompok umur tua ( lebih dari 65 tahun )
Kelompok umur muda & kelompok umur tua merupakan penduduk tidak produktif, sedangkan kelompok umur dewasa merupakan penduduk yang produktif.. Angka beban tanggungan (ABT) menunjukkan jumlah penduduk tidak produktif yang menjadi tanggungan penduduk dalam 100 jiwa.
ABT = x 100%
No comments:
Post a Comment